Senin, 26 Januari 2015

Web Sevice, OTT, Socket


Web service merupakan suatu komponen software yang merupakan selfcontaining, aplikasi modular self-describing yang dapat dipublikasikan, dialokasikan, dan dilaksanakan pada web (wahli dkk, 2006).
Web service adalah teknologi yang mengubah kemampuan internet dengan menambahkan kemampuan transactional web, yaitu kemampuan web untuk saling berkomunikasi dengan pola program-to-program (P2P). Fokus web selama ini didominasi oleh komunikasi program-to-user dengan interaksi business-toconsumer (B2C), sedangkan transactional web akan didominasi oleh program-toprogram dengan interaksi business-to-business (Gottschalk, 2002).
Komponen  web service yang mana menyediakan fasilitas komunikasi jarak jauh antara dua aplikasi yang merupakan layer arsitektur web service (Tidwell,2001).
a)      Layer 1 : protokol internet standar yang digunakan sebagai sarana transportasi adalah HTTP dan TCP/IP.
b)      Layer 2 : Simple Object Access Protocol (SOAP) berbasiskan XML dan digunakan untuk pertukaran informasi antar sekelompok layanan.
c)      Layer 3 : Web Service Definition Language (WSDL) digunakan untuk mendiskripsikan attribute layanan.
d)     Layer 4 : Universal Description, Discovery and Integration, yang mana merupakan direktori pusat untuk deskripsi layanan.
Web service dibangun di atas beberapa teknologi web, Seperti:
A.    XML (Extended Markup Language)
XML merupakan dasar terbentuknya web service yang digunakan untuk mendeskripsikan data. Pada level paling detail web service secara keseluruhan dibentuk diatas XML. Fungsi utama dari XML adalah komunikasi antar aplikasi, integrasi data, dan komunikasi aplikasi eksternal dengan partner luaran. Dengan standarisasi XML, aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat dengan mudah berkomunikasi antar satu dengan yang lain.

B.   SOAP (Simple Object Access Protocol)
SOAP merupakan protokol untuk pertukaran informasi dengan desentralisasi dan terdistribusi. SOAP merupakan gabungan antara HTTP dengan XML karena SOAP umumnya menggunakan protocol HTTP sebagai sarana transport datanya dan data akan dipertukarkan ditulis dalam format XML. Karena SOAP mengunakan HTTP dan XML maka SOAP memungkinkan pihak-pihak yang mempunyai platform, sistem operasi dan perangkat lunak yang berbeda dapat saling mempertukarkan datanya. SOAP mengatur bagaimana request dan respon dari suatu web service bekerja.
C.   WSDL (Web Services Description Language)
WSDL merupakan sebuah bahasa berbasis XML yang digunakan untuk mendefinisikan web service dan menggambarkan bagaimana cara untuk mengakses web service tersebut. Fungsi utama WSDL dalam web service adalah untuk mengotomasi mekanisme komunikasi business-to-business dalam web service melalui protokol internet. WSDL merupakan representasi kontrak antara requestor dan providernya. Secara teknis merupakan representasi kontrak antara kode klien dan kode di server. Dengan menggunakan WSDL klien dapat memanfaatkan fungsi-fungsi publik yang disediakan oleh server.
D.   UDDI (Universal Description, Discovery and Integration)
UDDI adalah sebuah service registry bagi pengalokasian web service. UDDI mengkombinasikan SOAP dan WSDL untuk pembentukan sebuah registry API bagi pendaftaran dan pengenalan service. Ia menyediakan sebuah area umum dimana sebuah organisasi dapat mengiklankan keberadaan mereka dan service yang diberikan (web service).
Web Service di terapkan pada Web Api REST architecture,representational state transfer (REST) adalah salah satu rancang bangun arsitektural sistem web service. REST merupakan salah satu model design rancang bangun web service selain SOAP dan WSDL. REST mulai berkembang pesat karena sistemnya yang lebih sederhana daripada SOAP dan WSDL. Sisi sederhana dari REST yang membuat menarik adalah REST dapat dibangun dengan sedikit tools . Selain itu untuk melakukan testing terhadap REST service dapat dilakukan secara sederhana pada web browser tanpa harus melakukan simulasi client – server. Web API merupakan sebuah perkembangan dalam web service yang menggunakan REST sebagai dasar arsitekturnya. Web API memiliki kemampuan untuk melakukan kombinasi terhadap lebih dari 1 web service yang nantinya akan menghasilkan sebuah aplikasi baru yang diberi nama ­mashup.
Ketika digunakan dalam pengembangan web,  web API membuat rancangan request HTTP lengkap dengan pendefinisian struktur dari pesan, biasanya dibentuk dalam format XML atau JSON. Ketika sedang menjalankan beragam web service, masing – masing sub service tersebut berjalan secara ­autonomous. User tidak memiliki kontrol terhadap masing – masing service tersebut. Dengan segala kemudahan yang ada, web API juga memiliki kekurangan yaitu: penyedia web service dapat merubah, menghilangkan, , ataupun mengupdate program tanpa notifikasi. Reliabilitasnya yang kurang begitu didukung. Kegagalan terkadang muncul ketika dieksekusi
Web API di terapkan di dalam social networking facebook.terbesar dunia yang menyediakan fitur web service bagi para penggunanya. Sebagai seorang pengguna facebook, ketika mulai mengakses sebuah aplikasi pada facebook, kita akan mengirim suatu HTTP request ke server facebook. Request tersebut kemudian diarahkan ke pemilik dari aplikasi tersebut. Ada suatu informasi seperti user ID dan sejenisnya yang akan direquest dari server pemilik aplikasi ke server facebook. Selanjutnya server facebook akan merespon dan mengirimkan data sesuai dengan yang diminta.
Pada framework web service milik facebook, terdapat beberapa komponen yang berkolaborasi, yaitu:
·         Facebook API (Aplication Programming Interface)
·         FBML (Facebook Markup Language)
·         FQL (Facebook Query Language)
·         Facebook Javascript
Over The Top ( OTT)
OTT(Over The Top) adalah teknologi informasi di bidang pendekatan dan pemodelan(yang di implementasikan dalam bentuk aplikasi dan layanan aplikasi) untuk video dan audio streaming,messaging(kirim terima pesan instan) dan jejaring sosial, serta memanfaatkan koneksi internet dari provider(dalam hal ini operator/telco) dan berbasis mobile.Over The Top(OTT) berjalan di Application Layer, Layer teratas pada pemodelan layer TCP/IP maupun OSI.
Di dalam penerapan nya OTT(Over The Top) tidak dapat berdiri sendiri. OTT Service memerlukan adanya Telco Word dan OTT World.Telco World merupakan ranah dimana para penyedia layanan komunikasi dan jaringan komputer (internet) berada. Telco world diisi oleh ISP (Internet Service Provider) dan provider(penyedia) jasa layanan telekomunikasi dan akses internet lainnya. Telco word bertugas menyediakan infrastruktur internet, koneksi internet, dan jalur komunikasi, yang berfungsi menunjang jalannnya fungsionalitass aplikasi dan layanan berbasis .Over The Top(OTT). Contohnya Telkom,Telkomsel,XL dll.
OTT world adalah dunia OTT(Over The Top), dimana para pengembang aplikasi berbasis Over The Top(OTT) berada. Pada ranah OTT world ini, semua penyedia layanan  dan bisnis berada di OTT world. Contohnya: Yahoo, Google, Youtube, Facebook, dan Twitter.
OTT Service adalah semua bentuk produk layanan(sevice) di dunia digital (internet) melalui aplikasi-aplikasi komputer berbasis teknologi OTT(Over The Top) yang memanfaatkan koneksi internet dan infrastruktur internet,yang di sediakan oleh Telco World.Contohnya, layanan streaming audio dan video secara online, layanan jejaring sosial, layanan pesan instan (messaging), dan lain-lain.
Hubungan antara OTT Service  tidak akan dapat berdiri tanpa adanya peran serta dari OTT World dan Telco World. Demikian juga, OTT world tidak akan dapat berdiri sendiri tanpa adanya para pengguna layanan(Dalam hal ini OTT Service) dan penyedia infrastruktur internet(Telco World). Telco World tidak akan memperoleh pemasukan dari penyedia infrastruktur internet tanpa adanya OTT service yang menggunakan beragam layanan dan aplikasi dari OTT World.
Socket
Di dalam jaringan komputer, socket didefenisikan sebagai sebuah endpoint(titik akhir) virual yang digunakan untuk komunikasi antar komputer di jaringan. Dapat dikatakan bahwa socket merupakan tatap muka yang menghubungkan anatara aplikasi dan jaringan komputer.  Socket erat sekali hubungan nya dengan aplikasi, jaringan komputer (internet,intranet), port, dan alamat jaringan IP, dan alamat jaringan (IP address). Semua komponen ini berada pada layer masing-masing, terutama pada Application Layer dan Network Layer.
Socket programming didefenisikan sebagai pemrograman yang dikhususkan pada socket di jaringan komputer. Umumnya menggunakan bahasa pemrograman java, C dan Python. Socket programming dapat dijalankan antar komputer yang terhubung jaringan maupun pada sebuah komputer Stand Alone (Tidak terhubung jaringan apapun). Konsep Socket dan Socket programming selalu berhubungan dengan konsep client-server. Hal ini berarti bahwa, harus ada aplikasi client dan aplikasi server apabila membuat sebuah aplikasi berbasis socket programing.

Source:
Pratama, I Putu Agus Eka . Smart City beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya . 2014 . Bandung : Informatika.
Wahli,U., Burroughs,O., Cline,O., Tung,L., 2006, Services Handbook for WebSphere Application Server 6.1, http://www.redbooks.ibm.com/redbooks/pdfs/
Gottschalk, K., 2002, Introduction to Web services architecture, http:// www.research. ibm.com/journal/sj/412/gottschalk.pdf
Tidwell, D., 2001, Web Services: The Web’s next Revolution, http:// www6.software.ibm.com/developerworks/education/wsbasics/wsbasicsa4. Pdf

1 komentar: