Cloud Computing.
Menurut NIST(National
Institute of Standart and Technology), didalam draft nya yang berjudul The NIST
Defenition of Cloud Computing, Pteter Meel dan Timothy Grance mendefinisikan
Cloud Computing sebgai sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumber
daya(resource) secara bersama-sama dan mudah, menyediakan jaringan akses di
mana-mana, dapat dikonfigurasi, dan layanan yang digunakan sesuai keperluan (on
demand). Hal ini berarti layanan pada
cloud computing dapat di sediakan dengan cepat dan meminimalisir interakssi
dengan penyedia layanan(vendor/provider) Cloud Computing.
Sebagai sebuah teknologi
dan layanan di jaringan komputer, Cloud Compputing memiliki karateristik
khusus, yaitu:
a.
On
Demand Self Service.
On
Demand Self Service merupakan karateristik Cloud Computing dimana pengguna
layanan cloud dapat secara mandiri menyediakan semua keperluan dan kapabilitas
dengan komputasi pada cloud computing.
b.
Broad
Network Access.
Broad
Network Access merupakan karateristik Cloud Computing di mana layanan Cloud
memerlukan akses jaringan komputer yang memadai,baik pada internet, intranet,
atau kombinasi kedua,.Pada skala besar, adanya kapabilitas yang tersedia pada
jaringan komputer dan akses ke jaringan, akan memudahkan di dalam penyediaan layanan
kepada para pengguna dari berbagai flatform dan media akses.
c.
Resouce
Pooling
Resouce
Pooling merupakan karateristik Cloud Computing dimana sumber daya (resouce)
komputasi dapat diberdayakan secara bersama-sama dengan lokasi fisik yang
berbeda-beda(tidak terpusat pada satu lokasi fisik saja).Di dalam cloud
Computing terdapat virtualisasi, dengan adanya virtualisasi ini di tunjang
dengan oleh adanya beragam server yang berada di banyak tempat, menjadikan
cloud computing dapat melayani para pengguna dengan lebih optimal berdasarkan
ketiga jenis layanan yang diberikan.
d.
Rapid
Elasticity
Rapid
Elasticity merupakan karateristik Cloud Computing dimana terjadi elastisitas
yang cepat pada layanan cloud sesuai dengan kebutuhan pengguna yang bersifat on
demand(sesuai dengan kebutuhan anda sebgai pengguna layanan).
e.
Measured
Service
Measured
Service merupakan karateristik Cloud Computing dimana layanan pada Cloud dapat
di ukur. Pengukuran layanan pada Cloud computing dapat dilakukan melalui
QoS(Quality of Service, yaitu kualitas cloud computing yang di lihat dari sisi
penyedia layanan cloud computing(provider). Dan QoE(Quality of Experience,
yaitu pengukuran layanan pada cloud computing di lihat dari pengguna layanan
tersebut.
Cloud
Computing memiliki komponen dan arsitektur seperti:
a.
Node
Controller(NC)
Node
Controller merupakan karateristik Cloud Computing yang memiliki fungsi utama
untuk melakukan kontrol terhadap node(komputer) pada sistem cloud computing.
Node Controller(NC) memiliki fungsi, menyediakan dan menjalankan virtualisasi
pada cloud computing melalui virtual machine,Memanajemen dan melakukan eksekusi
pada semua sumber daya(resource) yang dimiliki oleh cloud computing terkait
dengan proses virtualiasi yang di lakukan melalui virtual machine.
b.
Cluster
Controller(CC)
Setiap
node pada sistem di cloud computing akan di pararelkan(cluster) untuk
pengerjaan bersama-sama satu atau beberapa buah tugas yang diberikan, terkait
dengan layanan berbasis cloud computing. Fungsi dari Cluster Controller(CC)
antara lain: Mengumpulkan semua data dan informasi yang di peroleh dari NC(Node
Controller), Menentukan jadwal ekseskusi untuk virtual machine kepada node-node
yang di pilih, Melakukan manajemen untuk konfigurasi jaringan melalui koneksi
logik yang tersedia dan digunakan oleh satu atau beberapa buah Node
Controller(NC) untuk mengirimkan pesan dan konfigurasi kepada cluster(CC) yang
membawahinya.
c.
Cloud
Clontroller(CLC)
Cloud Clontroller(CLC) meruoakan komponen yang terhubung langsung dengan pengguna layanan berbasis cloud computing. Cloud Clontroller(CLC) memiliki fungsi: Memproses dan menterjemahkan perintah (command) maupun permintaan (request) yang diberikan oleh pengguna biasa maupun administrator kepada sistem terkait dengan layanan berbasis Cloud Computing, Membantu Cluster Controller (CC) dan Node Controller(NC) di dalam melakukan penjadwalan Virtual Machine(VM) terkait dengan proses virtualisasi, Membantu di dalam proses manajemen pengguna di dalam sistem berbasis cloud computing, Dan mengurusi SLA(Service Level Agreement) terkait dengan layanan berbasis cloud computing antara penyedia layanan(provider) dan pengguna layanan(konsumen).
Cloud Clontroller(CLC) meruoakan komponen yang terhubung langsung dengan pengguna layanan berbasis cloud computing. Cloud Clontroller(CLC) memiliki fungsi: Memproses dan menterjemahkan perintah (command) maupun permintaan (request) yang diberikan oleh pengguna biasa maupun administrator kepada sistem terkait dengan layanan berbasis Cloud Computing, Membantu Cluster Controller (CC) dan Node Controller(NC) di dalam melakukan penjadwalan Virtual Machine(VM) terkait dengan proses virtualisasi, Membantu di dalam proses manajemen pengguna di dalam sistem berbasis cloud computing, Dan mengurusi SLA(Service Level Agreement) terkait dengan layanan berbasis cloud computing antara penyedia layanan(provider) dan pengguna layanan(konsumen).
Terdapat 3 model layanan pada Cloud
Computing yaitu:
a.
IAAS(Infrastructure
AS A Service) atau cloud IAAS merupakan jenis layanan pada cloud computing yang
menekankan kepada laynan penyediaan sarana jaringan komputer (computer
network), perangkat kerasa jaringan, komputer server, media
penyimpanan(storage), processor, beserta dengan proses virtualiasasi, yang
menunjang proses komputasi. Pada IAAS, disediakan fitur yang sangat bermanfaat
bagi para pengguna, yaitu: pilihan virtual machine(VM) yang sangat beragam,
Penyediaan pre OS Installed, Penyediaan Storage pada beberapa buah server
mirror, Tersedia fitur untuk lmelaakukan proses optimisasi, dan Menyediakan
beragam aplikasi untuk sejumlah tujuan.
b.
PAAS
(Platform AS A Service) atau cloud PAAS merupakan jenis laynaan pada cloud
computing yang menekankan kepada penyediaan platform untuk membantu proses pengembangan
perangkat lunak secara cepat dan mudah.Menurut Tarun di dalam tulisannya yang
berjudul Demystifying SAAS, PAAS And IAAS, PAAS di kategorikan menjadi empat
bagian berdasarkan produk atau laynan platform yang di berikan yaitu : Social
Aplication Platform(yaitu platform cloud PAAS yang ditujukan untuk pengembangan
aplikasi jejaring sosial), Raw Compute Platform( ditujukan untuk pengembangan
aplikasi berbasis komputasi raw), Web Application Platform( ditujukan untuk
pengembangan aplikasi berbasis Web), Business Application Platform(yang
ditujukan untuk pengembangan aplikasi bisnis).
c.
SAAS
(Software As A Service) merupakan jenis layanan yang diberikan oleh teknologi
Cloud Computing kepada para penggunanya dalam bentuk pemakaian bersama
perangkat lunak(aplikasi). Umumnya layanan SAAS disediakan dalam bentuk tatap
muka berbasis web.
Terdapat 4 model Deployment Cloud yaitu:
Terdapat 4 model Deployment Cloud yaitu:
a. Private
Cloud, dimaksudkan sebgai model deployment cloud computing yang di tujukan
untuk penggunaan yang terbatas pada kalangan tertentu saja(private). Seperti,
lingkungan laboratorium riset, sekolah, perpustakaan, gedung/bangunan
dll.Kelebihan Private cloud ini adalah, Hemat biaya, Relatif lebih aman karena
bersifat private jika dibandingkan diletakkan di ruang publik(internet),tidak
tergantung pada penyedia layanan Cloud luar, dan proses bisnis layanan yang
berbasiskan private cloud bersifat lebih sederhana. Kelemahan dari Private
cloud adalah memerlukan tenaga,waktu dan biaya tersendiri untuk mengelola dan
merawat private cloud, Tidak cocok di terapkan bagi organisasi yang tidak
memiliki pengetahuan mengenai teori dan teknis terkait jaringan komputer dan cloud
computing, serta Tidak cocok di terapkan pada organisasi yang proses bisnis nya
berkaitan dengan internet.
b. Public
cloud, yaitu layanan cloud computing yg di letakkan di lokasi public sehingga
semua data dan informasi di dalamnya dapat dibagikan kepada seluruh
penguna.Kelebihan, sangat mudah digunakan, tidak perlu memikirkan penyediaan
infrastrukturnya, dan data dapat demhan mudah di simpan di storage cloud
internet..
c. Community
Cloud, yaitu cloud computing yang dibagun oleh satu atau beberapa komunitas.Komunitas
yang memiliki tujuan,visi,dan misi yang sama.Kelebihan Community cloud ini
adalah, layanan cloud dapat dinikmati dengan lebih baiksesuai dengan kebutuhan
komunitas,dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat, pekerjaan dapat di
lakukan dengan lebih cepat. Kelemahannya adalah,kelangsungan komunitas
bergantung kepada community cloud ini, communty cloud juga bergantung kepada
SLA.
d. Hybrid
Cloud,merupakan penggabungan dari private dan public Cloud.Hybrid ini digunakan
aturan atau SLA yang merujuk kepada data mana saja yang diletakkan di media
penyimpanan (storage) public cloud (internet) dan data mana saja yang akan di
letakkan di storage private cloud(intranet).
Cluster Computing
Cluster Computing
merupakana sebuah teknologi di dalam jaringan komputer, di mana terdapat dua
taau lebih komputer yang menghubungkan (cluster/clustering) untuk dapat
bersama-sama mengerjakan tugas yang diberikan. Cluster computing dapat memiliki
lebuh dari satu buah server di dalamnya dan di dalam penerapannnya dapat terdiri
atas puluhan,ratusan hingga ribuan dan jutaan komputer yang diclusterkan untuk
pengerjaan satu atau beberapa buah tugas.
Cluster
Computing memiliki sistem kerja yang menghubungkan sejumlah komputer yang
berada di dalam satu buah tempat/jaringan maupun berbeda lokasi (namun
terhubung jaringan,misalkan internet), untuk bersama-sama mengerjakan sebuah
tugas/pekerjaan yang diberikan.
Terkait
dengan fungsionalitasnya, Cluster dibagi menjadi empat kelompok bagian yaitu:
a. High Avaibility Cluster, merupakan cluster computing yang umum digunakan untuk kebutuhan sumber daya komputer yang besar, sehingga ketersediaannnya (avaibility) harus tinggi,contoh Linux HA
b. Load Balancing Cluster, yang digunakan untuk melakukan load blancing pada beban komputasi komputer. Pada cluster computing, dengan konsep kerja kebersamaan yang dianutnya, ,menjadikan beban komputasi dibagi sama rata untuk semua komputer pada jaringan cluster computing tersebut, sehingga pekerjaan dapat di lakukan dengan lebih baik secara bersama-sama.
c. Computing Cluster, dikhususkan untuk komputasi skala besar, seperti misalkan pada perhitungan matematika yang rumit, astronomi, kimia, fisika, dan terapan lainnya.
d. Glid Computing.
Grid Computing
a. High Avaibility Cluster, merupakan cluster computing yang umum digunakan untuk kebutuhan sumber daya komputer yang besar, sehingga ketersediaannnya (avaibility) harus tinggi,contoh Linux HA
b. Load Balancing Cluster, yang digunakan untuk melakukan load blancing pada beban komputasi komputer. Pada cluster computing, dengan konsep kerja kebersamaan yang dianutnya, ,menjadikan beban komputasi dibagi sama rata untuk semua komputer pada jaringan cluster computing tersebut, sehingga pekerjaan dapat di lakukan dengan lebih baik secara bersama-sama.
c. Computing Cluster, dikhususkan untuk komputasi skala besar, seperti misalkan pada perhitungan matematika yang rumit, astronomi, kimia, fisika, dan terapan lainnya.
d. Glid Computing.
Grid Computing
Menurut IAN Foster Suatu sistem
dikatakan sebagai grid computing jika memenuhi tiga syarat berikut:
a.Pengolahan dan pengelolaan resource komputasi tidak di batasi pada satu wilayah saja.
b.Menggunakan standarisasi dan protokol jaringan yang terbuka untuk semua aplikasi,produk,vendor, platform/sistem operasi.
c.Mampu mencapai nontrivial equality of service(kualitas layanan canggih) jauh di atas kualitas layanan komponen individu komputasi grid tersebut
Menurut IBM, Grid computing adalah
sistem yang terdistribusi dan pararel yang memungkinkan unutk saling
berbagi,seleksi,agregasi berbagai sumber terdistribusi melalui berbagai domain
administratif sesuai ketersediaan sumber,kapasitas, peformansi, biaya dan
persyaratan QoS(Quality of service) yang diberikan oleh user.
a.Pengolahan dan pengelolaan resource komputasi tidak di batasi pada satu wilayah saja.
b.Menggunakan standarisasi dan protokol jaringan yang terbuka untuk semua aplikasi,produk,vendor, platform/sistem operasi.
c.Mampu mencapai nontrivial equality of service(kualitas layanan canggih) jauh di atas kualitas layanan komponen individu komputasi grid tersebut
Secara
umum, Grid Computing adalah penggunaan bersama sumber daya melibatkan multi
komputer yang terdistribusi, dengan lokasi geografis yang berbed-beda, untuk
memecahkan maslaah komputasi skala besar.
Grid Computing memiliki konsep dasar seperti:
a. Adanya sumber daya (resource) yang digunakan, dikendalikanmdan dikelola, secaralokal(internal).
b. Berbagai simber daya(resource) yang tersedia tersebut dimanfaatkan dengan menggunakan kebijakan,aturanmdan mekanisme yang berbeda-beda
Grid Computing memiliki konsep dasar seperti:
a. Adanya sumber daya (resource) yang digunakan, dikendalikanmdan dikelola, secaralokal(internal).
b. Berbagai simber daya(resource) yang tersedia tersebut dimanfaatkan dengan menggunakan kebijakan,aturanmdan mekanisme yang berbeda-beda
c. Sumber
daya (Resource) dan para pengguna(user) di dalam grid Computing bersifat dinamis.
d. Adanya
sebuah lingkungan (enviroment) yang kolaboratif bagi para komunitas secara
digita.
e. Pada
Grid computing dapat dilakukan pemanfaatan bersama sumber daya(resource),
jaringan(network), dan proses(proces).
Grid computing telah banyak di terapkan terutama oleh perusahaan yang memiliki HPC(High Performance Computing). Di indonesia, pemanfaatan grid computing berupa InGrid(Inherent Grid) yang dikembangkan mulai maret 2007, yaitu komputasi grid memanfaatkan jaringan Inherent (Indonesia High Education Network) milik DIKTI, yang menghubungkan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta serta beberapa instansi pemerintah seperti badan Meteorolgi dan Geofisika.
Source :
Pratama, I Putu Agus Eka. Smart City beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya.2014.Bandung:Informatika.
Grid computing telah banyak di terapkan terutama oleh perusahaan yang memiliki HPC(High Performance Computing). Di indonesia, pemanfaatan grid computing berupa InGrid(Inherent Grid) yang dikembangkan mulai maret 2007, yaitu komputasi grid memanfaatkan jaringan Inherent (Indonesia High Education Network) milik DIKTI, yang menghubungkan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta serta beberapa instansi pemerintah seperti badan Meteorolgi dan Geofisika.
Source :
Pratama, I Putu Agus Eka. Smart City beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya.2014.Bandung:Informatika.
kalo boleh tau sumbernya dari mana ya?
BalasHapus